Skip to content

Menimbang Kembali ‘Embedded Liberalism’ untuk Reformasi WTO: Plurilateralisme dalam Multilateralisme Perdagangan Internasional

By | Published

Pendahuluan
Puji syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah Swt., Tuhan Yang Maha Kuasa, atas karunia-Nya, sehingga kita semua bisa hadir, baik secara langsung di Balai Senat Universitas Gadjah Mada maupun secara virtual. Dalam satu dekade terakhir, pernyataan seperti “the WTO under pressure” , atau “the WTO in trouble”, “trade multilateralism in crisis”, menjadi ungkapan yang populer di dunia akademik untuk menggambarkan keadaan rezim perdagangan internasional. Benarkah rezim perdagangan global di bawah World Trade Organization (WTO) sedang mengalami krisis? Mengapa memahami apa yang terjadi pada WTO penting bagi negara berkembang seperti Indonesia? Untuk mendiskusikan lebih jauh isu-isu tersebut, pada kesempatan yang terhormat ini, perkenankanlah saya menyampaikan Pidato Pengukuhan Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada dengan judul “Menimbang Kembali ‘Embedded Liberalism’ untuk Reformasi WTO: Plurilateralisme dalam Multilateralisme Perdagangan Internasional”.

Silakan unduh untuk melanjutkan membaca:

Naskah Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Prof. Poppy S. Winanti